Home » , , » Kenali Zat-zat Bebahaya Dalam Makanan

Kenali Zat-zat Bebahaya Dalam Makanan

Gooling | 11:03 PM | 0 comments
Makanan dan minuman yang beraneka ragam seakan sudah mendapat jaminan kesehatan bagi para penikmatnya.

Namun di era yang serba modern dan capat belakangan ini banyak sekali makanan mengandung zat pewarna dan adiktif lainnya sehingga membahayakan kesehatan tubuh manusia.

Salah satu zat adiktif yang saat ini menjadi perhatian adalah zat pewarna makanan. Zat ini memang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk menambah selera dan memberikan kesan sedap dipandang dan nikmat dikonsumsi, khususnya bagi anak-anak.

Nah, seperti apa saja zat-zat adiktif itu dan bagaimana efeknya bila tubuh mengkonsumsinya?

Pewarna Rhodamin B

Ini merupakan pewarna sintesis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Bentuknya serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Zat warna ini juga dilarang digunakan untuk makanan.

Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibatnya yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.

Jika tertelan selain menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, cirinya air seni akan berwarna merah atau merah muda. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna pangan telah banyak ditemukan pada panganan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa jajanan yang berwarna merah.

Perlu diketahui juga, ciri-ciri pangan dengan pewarna ini adalah: berwarna merah menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk dan es puter).

Pewarna Kuning Metanil

Kuning metanil adalah zat warna sintesis berwarna kuning kecokelatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Kuning metanil merupakan bahan yang dilarang untuk digunakan sebagai pewarna pangan.

Kuning Metanil akan berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.

Apabila tertelan, bisa menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah.

Penyalahgunaan kuning metanil untuk pangan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan di antaranya, kerupuk, mie, pangan jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu.

Ciri pangan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk).

Boraks

Boraks adalah senyawa berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau dan stabil pada suhu tekanan normal.

Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3).

Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan.

Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian.

Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan berasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, perdarahan gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala.

Penyelahgunaan boraks untuk makanan telah ditemukan pada mi basah, baso, kerupuk dan jajanan lainnya.

Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwana dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15% sebagai pengawet.

Barang ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumahsakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilarang keras digunakan untuk pengawet makanan.

Bahaya formalin jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan, bisa menyebabkan luka bakar, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan sebanyak dua sendok makan saja atau 30 mL formalin bisa menyebabkan kematian.

Gejala yang ditimbulkan jika formalin tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma.

Selain itu, juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

Beberapa makanan yang ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet di anataranya mi basah, tahu, baso, ayam dan ikan serta beberapa hasil laut lainnya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Googling Info - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger