Penelitian terbaru telah menemukan bahwa pria yang mengalami periodontitis, peradangan atau infeksi pada gusi, ternyata dapat menghambat kehidupan seks seperti disfungsi ereksi. Hasil penelitian itu ditunjukan oleh tikus jantan yang menjadi bahan penelitian.
Temuan ini juga sekaligus menyetujui dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa periodontitis lebih sering ditemukan pada pria yang mengalami disfungsi ereksi dibanding dengan pria yang tanpa disfungsi ereksi.
Menurut peneliti dari Luzhou Medical College di Cina, para dokter gigi dan dokter umum sebaiknya harus lebih memperhatikan efek buruk dari periodontitis. "Mengidentifikasi dan mengobati periodontitis pada pasien yang menderita disfungsi ereksi atau tidak ternyata dapat meningkatkan kesehatan seksual pasien," tulis para peneliti.
Namun, beberapa peneliti lainnya menepis fakta tersebut dan mengatakan, "Menurut kami, gusi buruk itu tidak berhubungan dengan disfungsi ereksi dalam cara yang masuk akal," kata Dr. Andrew Kramer, seorang ahli bedah dan ahli disfungsi ereksi di University of Maryland Medical Center.
Sebaliknya, Kramer menambahkan bahwa periodontitis juga dapat menjadi indikator kesehatan yang buruk secara keseluruhan, yang meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Kondisi seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes juga dikaitkan dengan disfungsi ereksi.
Penelitian lebih lanjut sepertinya diperlukan untuk memahami apakah penyakit inflamasi, meliputi periodontitis, bisa dipatenkan sebagai penyebab disfungsi ereksi.
Periodontitis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, dan penyakit jantung dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Para peneliti bertanya-tanya apakah periodontitis kemungkinan terkait langsung dengan disfungsi ereksi, dan bagaimana keduanya bisa dihubungkan.
Mereka menemukan adanya peningkatan periodontitis pada tubuh tikus-tikus. Peradangan adalah respon imun dan dapat bermanfaat ketika tubuh Anda sedang melawan infeksi, tetapi dalam tingkat kronis yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan secara keseluruhan.
Tikus dengan periodontitis juga memiliki kekurangan enzim yang terlibat dalam mencapai ereksi, yang disebut eNOS. Enzim ini menghasilkan oksida nitrat, yang merenggangkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke penis. Peradangan diproduksi oleh periodontitis yang dapat menurunkan nitrat oksida, kemudian mengganggu ereksi.
"Penelitian ini merupakan salah satu indikasi pertama bahwa peradangan bisa memiliki dampak negatif pada fungsi ereksi," kata Dr. David Meldrum, seorang ahli infertilitas dan profesor di University of California, Los Angeles, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Penelitian ini dipublikasikan secara online pada 23 Juni dalam 'Journal of Sexual Medicine.