Berkat chatting di jaringan sosial facebook, Polresta Dumai berhasil meringkus pelaku pembunuhan pasangan ibu dan anak. Pelaku pembunuhan sadis tersebut ditangkap di Sumedang, Jawa Barat, dan kini meringkuk di sel tahanan Mapolresta Dumai, Riau.
Tersangka atas nama Zazuli (40) adalah warga Pekanbaru. Dia melakukan pembunuhan terhadap Lilis Suryani dan anaknya Tionova (16), warga Jl Tengku Soleh, Kota Dumai, terpaut 250 km arah utara dari Pekanbaru.
Antara tersangka dengan korban masih berstatus sebagai suadara tiri. Pelaku membunuh kakak tirinya serta ponakannya hanya karena tidak diberi pinjaman uang yang nilainya mencapai Rp 15 juta.
Pelaku ditangkap pihak Polresta Dumai, pada Minggu (12/6/2011) di Sumedang Jawa Barat, yang melacaknya melalui fasilitas chatting di facebook. Sebelumnya, Zazuli sempat jadi buronan selama sepekan setelah melakukan pemnuhuhan.
“Awalnya kita mencari teman-teman dekatnya dan dari mereka diketahui pelaku memiliki akun facebook. Lalu kita meminta teman-temannya untuk menanyakan kabar dan keberadaannya. Dari chatting di FB itu, tersangka mengaku tengah di Jawa Barat,” kata Kasat Reskrim Polresta Dumai, AKP Devi Ferdiansyah, kepada wartawan, Rabu (15/6/2011).
Selain melacak keberadaan tersangka lewat facebook, pelacakan juga dilakukan melalui sinyal telepon selular. Selama dalam pelariannya, telepon seluler tersangka juga sempat aktif dan terlacak di Sumedang, Jawa Barat.
“Kini tersangka sudah kita tahan di Mapolres. Saat kita tangkap tersangka tidak melakukan perlawanan,” sambung Devi.
Pembunuhan terjadi pada Senin (6/6/2011) pekan lalu. Saat itu Zazuli mendatangi rumah Lilis di Dumai untuk meminta dipinjami uang senilai Rp 15 juta. Namun korban menolak permintaan tersebut.
Lantas keduanya terlibat perang mulut. Tersangka marah dan memukulkan piala ke kepala korban hingga jatuh pingsan.
Zazuli kemudian mengirim SMS ke anak korban Tionova yang sedang di sekolah untuk pulang karena ada hal yang penting. Sesampainya di rumah, Tionova terkejut melihat ibunya tergelatak di lantai dengan kepalanya berlumuran darah.
Belum sempat minta tolong ke warga, tersangka yang bersembunyi langsung membekap mulut Tionova dan mencoba memperkosanya. Tionova mencoba melawan akhirnya ditusuk pisau hingga tewas sebelum akhirnya menggorok leher Lilis yang masih dalam kondisi pingsan.
Tersangka atas nama Zazuli (40) adalah warga Pekanbaru. Dia melakukan pembunuhan terhadap Lilis Suryani dan anaknya Tionova (16), warga Jl Tengku Soleh, Kota Dumai, terpaut 250 km arah utara dari Pekanbaru.
Antara tersangka dengan korban masih berstatus sebagai suadara tiri. Pelaku membunuh kakak tirinya serta ponakannya hanya karena tidak diberi pinjaman uang yang nilainya mencapai Rp 15 juta.
Pelaku ditangkap pihak Polresta Dumai, pada Minggu (12/6/2011) di Sumedang Jawa Barat, yang melacaknya melalui fasilitas chatting di facebook. Sebelumnya, Zazuli sempat jadi buronan selama sepekan setelah melakukan pemnuhuhan.
“Awalnya kita mencari teman-teman dekatnya dan dari mereka diketahui pelaku memiliki akun facebook. Lalu kita meminta teman-temannya untuk menanyakan kabar dan keberadaannya. Dari chatting di FB itu, tersangka mengaku tengah di Jawa Barat,” kata Kasat Reskrim Polresta Dumai, AKP Devi Ferdiansyah, kepada wartawan, Rabu (15/6/2011).
Selain melacak keberadaan tersangka lewat facebook, pelacakan juga dilakukan melalui sinyal telepon selular. Selama dalam pelariannya, telepon seluler tersangka juga sempat aktif dan terlacak di Sumedang, Jawa Barat.
“Kini tersangka sudah kita tahan di Mapolres. Saat kita tangkap tersangka tidak melakukan perlawanan,” sambung Devi.
Pembunuhan terjadi pada Senin (6/6/2011) pekan lalu. Saat itu Zazuli mendatangi rumah Lilis di Dumai untuk meminta dipinjami uang senilai Rp 15 juta. Namun korban menolak permintaan tersebut.
Lantas keduanya terlibat perang mulut. Tersangka marah dan memukulkan piala ke kepala korban hingga jatuh pingsan.
Zazuli kemudian mengirim SMS ke anak korban Tionova yang sedang di sekolah untuk pulang karena ada hal yang penting. Sesampainya di rumah, Tionova terkejut melihat ibunya tergelatak di lantai dengan kepalanya berlumuran darah.
Belum sempat minta tolong ke warga, tersangka yang bersembunyi langsung membekap mulut Tionova dan mencoba memperkosanya. Tionova mencoba melawan akhirnya ditusuk pisau hingga tewas sebelum akhirnya menggorok leher Lilis yang masih dalam kondisi pingsan.