Rekan kerja yang baik adalah yang dapat menjadikan suasana kerja biasa saja, menjadi sesuatu yang spektakuler. Ia tak hanya bersedia membantu anda, tapi juga mampu menjadi pendengar yang baik dan dapat memberikan saran bagi anda mengenai masalah yang paling sepele sekalipun.
Sebaliknya, tak sedikit juga rekan kerja yang sangat ingin mencelakakan karir anda. Ia akan melakukan berbagai cara untuk bisa menjatuhkan anda dihadapan atasan. Berikut ini tiga tipe rekan kerja yang sebaiknya anda hindari:
Tipe Pengeluh
Rekan kerja seperti ini mulutnya selalu mengeluarkan keluhan dan keluhan. Ia juga kerap melecehkan orang lain, mengejek kekurangan rekan kerjanya atau menjadikan masalah kecil dan sepele seakan sebuah masalah yang besar dan sulit dipecahkan.
Rekan kerja seperti ini mulutnya selalu mengeluarkan keluhan dan keluhan. Ia juga kerap melecehkan orang lain, mengejek kekurangan rekan kerjanya atau menjadikan masalah kecil dan sepele seakan sebuah masalah yang besar dan sulit dipecahkan.
Ia juga selalu mengeluhkan pekerjaannya, meski diberi pekerjaan yang ringan pun, ia akan terus mengeluh. Tidak seperti rekan kerja lainnya yang sibuk menyelesaikan pekerjaannya seserius mungkin, agar dapat selesai tepat waktu.
Rekan kerja seperti ini akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif, ia juga menjelek-jelekkan rekan kerjanya yang rajin dengan hal yang tidak menyenangkan. Padahal setidak menyenangkan apapun, anda harus mampu melihat sisi baik dari pekerjaan anda.
Cara terbaik untuk menghadapi si pengeluh, adalah dengan mengabaikannya sama sekali. Jika tak mungkin, cobalah menghindar daripada membuat anda menjadi naik darah. Tetaplah tenang dan bersikap netral. Tanyakan pula pada atasan, apakah anda dapat bekerja secara independen atau memilih rekan kerja lainnya yang lebih dapat diajak kerjasama.
Tipe 'RaMah'
Di tempat kerja, pelecehan seksual juga bisa terjadi. Terutama bila Anda punya rekan pria yang tangannya 'rajin menjamah', seperti meremas-remas pundak, mengusap-usap punggung atau colek sana sini.
Di tempat kerja, pelecehan seksual juga bisa terjadi. Terutama bila Anda punya rekan pria yang tangannya 'rajin menjamah', seperti meremas-remas pundak, mengusap-usap punggung atau colek sana sini.
Meski berdalih ingin memberi dukungan atau semangat di saat anda kesal atau mengalami kekecewaan, namun rekan kerja seperti ini lama kelamaan akan membuat jengkel dan tak nyaman dengan tangannya yang rajin menjamah.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menegurnya dengan berbagai alasan yang masuk akal. Bila pria tersebut masih berkeras juga, anda bisa mengadukannya ke bagian Sumber Daya Manusia (SDM) atau atasan anda langsung, mengenai ketidaknyamanan anda tersebut.
Tipe Pe-rumpi
Si tukang ngobrol tak bedanya dengan pemborosan waktu kerja, karena di setiap saat dan di segala kesempatan, karyawan tipe ini akan memanfaatkannya dengan ngobrol sana-sini. Tentu menjengkelkan bila di saat tengah menyelesaikan tugas, waktu anda terpotong hanya untuk mendengarkannya bicara ini itu?
Si tukang ngobrol tak bedanya dengan pemborosan waktu kerja, karena di setiap saat dan di segala kesempatan, karyawan tipe ini akan memanfaatkannya dengan ngobrol sana-sini. Tentu menjengkelkan bila di saat tengah menyelesaikan tugas, waktu anda terpotong hanya untuk mendengarkannya bicara ini itu?
Yang bisa dilakukan adalah mencegah si tukang ngobrol 'mencuri' waktu kerja anda yang berharga. Jangan takut untuk mengatakan padanya, kalau anda tengah sibuk dan harus menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin. Ia pasti akan memahami maksud anda. Semoga bermanfaat